Maafkanlah… ^-^’

Standard
Sulit memaafkan kesalahan orang lain, bisa jadi karena kita sendiri juga sulit menyadari dan mengakui kekurangan/ kesalahan diri sendiri.Karena, jika kita menyadari dan mengakui bahwa kita sendiri pun pernah salah, maka, tidak akan sesulit itu memaafkan kesalahan orang lain pada kita.

Jujur pada diri sendiri, kita pasti pernah melakukan kesalahan, baik ucap maupun laku yang menyakiti, mengecewakan, atau melukai saudara kita.

Bahkan mungkin pernah kita tidak sadar telah melukai orang lain, dan orang itu benar-benar terluka, dan kita benar-benar tidak tahu alias innocent (gawat juga…).

Maka, apa yang sulit untuk memaklumi kesalahan saudara kita, apalagi jika ia telah sadar atas khilafnya dan meminta maaf.

Ataukah kita terlalu sombong merasa paling benar?

Dan orang lain itu tidak termaafkan salahnya?

Kalau kita sendiri tidak sempurna, bagaimana bisa menuntut saudara kita sempurna dalam memperlakukan kita?

Mungkin butuh latihan untuk belajar jujur pada diri sendiri, belajar mengakui kesalahan dan aib diri. Ingat kata2 my beloved sister, Yani, ayat yang bisa mengajari kita bagaimana self-acceptance yang bagus, surat Yusuf: 53.

“Dan aku tidak (menyatakan) diriku bebas (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali (nafsu) yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang.”

Lalu, lihatlah ayat 39-43 Asy Syuuro. Sejak lama terkesima dengan ayat ini.

Dua kali (dalam ayat ke-39 dan 41) Allah memberikan pembolehan terhadap seorang untuk membalas perbuatan dzalim yang ia terima. Tapi, dua kali juga (dalam ayat 40 dan 43) Allah menawarkan pahala tak terhingga bagi orang2 yang mau memaafkan.

Meskipun Allah memberikan hak kepada kita untuk membalas kejahatan orang, tapi Allah lebih menyukai kelembutan hati untuk memaafkan. Allah menawarkan asuransi jaminan pahala yang besarnya adalah tanggungan Allah, tidak ada bilangan tertentu yang disebutkan-Nya, cukup Allah yang tau besarannya.

Afwan ya,

Smile is beautiful.

Senyum tulus bisa jadi katarsis beban jiwa.

Insya Allah. ^-^’

Leave a comment